Pages

Rabu, 04 Januari 2012

Heaven On Earth



Selamat datang di TAMAN LANGIT
Taman langit yang terjawantahkan pada sketsa bumi.

Bismillahirrahmannirrahimi

Rukun itu selalu dipenuhi. Ada An Nayfu, maka harus ada Al Itsbaat. Ada penafian pada segala, maka ada penetapan pada satu saja. Ada yang di bebas, maka da yang diikat. Ada yang diulur, maka ada yang dicencang. Ada yang dibenci, maka ada yang dicintai. Ada perpisahan, maka ada kebersamaan. Selalu begitu. Fokusnya tinggal kepada siapa, mengapa, dan bagaimana.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Ar Rahman akan menannamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang” ( Maryam 96 )

Keimanan benar-benar telah mengikat hati para hamba Allah dalam kasih sayang yang menggetarkan. Ini bukan lagi ikatan-ikatan semu : darah, ras dan warna kulit. Islam memproklamasikan sebuah majlis mulia yang disana duduk sejajar mesra Abu Bakar bangsawan Arab, Shuhaib imigran romawi, Salman pengembara Persia dan tentu juga Bilal, bekas budak Negro Habsyah.

Islam juga tidak menghapus karakter-karakter khas dari pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan ‘aqidah. Islam justru membingkainya dalam kemuliaan karakter yang menyejarah. Lihatlah dua sosok yang bayangannya saja begitu agung itu. Abu Bakar dan ‘Umar, dua sosok yang begitu kontras dalam singsingan fajar ummat Muhammad ini. Abu bakar begitu kurus sampai sarungnya mengulur kebawah, sedang ‘Umar pernah membuat empat makmum jatuh terjengkang karena bersinnya saat memeriksa shaf shalat.. Masyaallah!

‘Ustman bin ‘Affan mewakili karakter pemalu, pemurah, dan penuh kelembutan yang menjadi mulia bersama keislamannya.Abu Dujanah memang congkak, tapi ia bingkai kecongkakannya dalam jihad menghadapi musuh-musuh Allah sehingga ia mulia dengan kecongkakannya. “Umar Al Faruq  , ia sosok yang tak pernah menyembunyikan perasaannya. Jujur pada dirinya, jujur pada Allah, jujur pada manusia. Blak-blakan, keras tak kenal rasa takut. ‘Ali yang ceria, ceria mengajarinya keberanian untuk tidur menggantikan Rasulullah di saat teror pembunuhan mengepung kediaman beliau yang kecil.

Ada sosok-sosk low profil seperti ahli syurga, ‘Abdullah ibn ‘Amr bin Ash. Sedikit yang mengenalnya bahkan tak terlihat memiliki keistimewaan apapun. Tapi ternyata, ia dibingkai oleh keikhlasan dan kejujuran, “ Aku selalu menanggalkan semua perasaan tak enak dan prasangka terhadap sesame mukmin sebelum tidurku...”

Mereka, manusia-manusia biasa yang istiqamah dengan potensi kebaikan yang dimilikinya. Kecenderungan-kecenderungan memang berbeda. Dan jadilah itu warna-warna.

Islam mempersatukannya dalam warna-warni ilahi

Islam memuliakan semua posisi. Kalau tak memugkinkan menjadi karang yang kokoh di dasar lautan, menjadi rumput nan lembut yang tak goyah dipukul rebut pun tetap agung nilainya. Demi Allah, tidak ada halangan menjadi mulia dengan alasan posisi tidak memadai.

Maka sesungguhnya tak perlu aku menunggu milyaran waktu untuk menikmati nikmatnya surga.
Disini, ya dijalan ini aku melihat “ HEAVEN ON ERTH “, iya bersama kalian. Kalian yang menyebut pejuang bahasa langit. Bahasa langit yang dipetakan pada alur-alur bumi.

Mu’jizat yang menantang

Kebersamaan dalam ikatan aqidah akan mengikrarkan sebuah perjuangan untuk menegakkan ‘aqidah itu. Tiada kemuliaan tanpa perjuanagn. Sebuah kaidah telah digoreskan, bahwa aqidah ini adalah mulia, dan ia akan mulia dengan perjuangan para penegaknya. Wahai pejuang, perjuangan pertama yang harus kau tegakkan adalah melawan nafsu diri agar mampu bersabar dalam kebersamaan! ( jadi teringat sms salah seorang teman ketika kumintai nasehatnya, begini smsnya..
A    : Wa’alaykumusalam wr. Wb. Afwan baru kenal pas PSI 2 kemarin. Belum berani menilai, tapi mungkin bs beri nasihat : jangan marah
Saya : Iya, ooh ana suka mrah ya pak? Wah afwan afwan
A    : Bkn itu.. -_-“ tp agar lebih bersabar, brfkir jrnih, coba melihat sudut berbeda ketika berinteraksi & jngan terjebak perasaan, trutama dijalur dakwah ini nasihat juga pada diri ana
Iya begitulah kira-kira smsnya )

Dan sabarkanlah dirimu untuk selalu bersama dengan orang-orang yang menyeru kepada Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridha’anNya. Dan janganlah kamu palingkan kedua matamu dari mereka karena mengharap perhiasan kehidupan dunia..( Al Kahfi 28)

Saudaraku..
Aku punya harap yang harus kubagi denganmu
Kesulitan, kerepotan, rasa sakit.. semua yang ada dalam kebersamaan perjuangan iman ini melahirkan kegemilangan itsar yang tiada duanya dalam sejarah. Puncak persaudaraan yang menembus langit-langit peradaban ini, menjadi fragmen nilai termahal. Ah, indahnya kebersamaan dalam perjuangan.. Perjuangan menaklukkan mu’jizat yang menantang.

Barokah
Akhirnya..
Semoga persaudaraan kita barokah. Mengapa harus barokah, karean..
Aku pernah bertanya kepada ayah,
“ apa itu bahgia yah ?? “
Kemudian beliau menjawab
“ kebahagianku terletak pada barokahNya”,
“ Bahwa disaat apa pun barakah itu membawa kebahagiaan. Sebuah letup kegembiraan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad. Barakah itu memberi suasana lain dan mencurahkan keceriaan musim semi, apapun masalah yang sedang membadai dalam dada kita. Barakah itu membawa senyum meski air mata menitik-nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah.

Karena, aku, kamu. Kita.
dalam “Taman Langit”, pada alur bumi..

1 komentar:

rizam mengatakan...

subhaanallaah...

Posting Komentar

 

Copyright © Proud to be Muslimah. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert