Pages

Rabu, 04 Januari 2012

13 binar cahaya di langit Puncak


Sebentar, ada apa ini. Rumah menjadi ramai sekali. Absen dulu, 1, 2, 3, 4, 5, 6... iya hanya 6 orang. Tapi kok seperti ada 13 orang disini. Haduh.. Mentang-mentang ada objek yang bagus dan sasaran yang empuk. Hemmm..
Gaduh
Gaduh
Gaduh
Baiklah. Siap-siap jurus terbaik.
I pod ^^
Pop mie
Bantal
Hohohooho..
Terakhir suasana seperti ini aku merasakannya sekitar 2, 3, 4,..5 , iya 5 tahun yang lalu. Uda ma mak ni di dapur deket tempat kumpul, nenek duduk di sofa pas depan televisi, ayah baca buku deket nenek tapi beda kursi, Pak min mondar mandir minta kopi ke dapur. Dan aku.. Ditangga, dengan bantal di tangan, I pod dan pop mie. Mencari tempat strategis dalam menghadapi serangan, 5 VS 1. Oke.

Sofa panjang bagian kiri,
Tempat strategis karena membelakangi dapur, jauh dari ayah, ndak capek ngeliat pak min mondar mandir, dan tidak menjadi pusat perhatian karena dipinggir. Sip.
Belum sempet makan Pop Mie tiba-tiba uda sudah merebutnya dari belakang dan memakannya, beliau memilih duduk di samping nenek. Kemudian kekacauan ini dimulai. Sebentar ambil coklat dulu. Oke siap.
When I dream about you,
that’s when everything’s alright,
you’re in my arms,
here next to me,
fore~verWhen I dream about you,..”
uda nyanyi, nenek yang main piano
oh no..
“ lagu jadull !!!“
semua pada tertawa dan kusumbat rapat-rapat kupingku ( mak ni dan pak min ikut tertawa, kemudian pertanyaannya emang mereka ngerti??? Haduh), sambil berjanji dalam hati, janji bener-bener ga akan ada lagi acara HP ketinggalan. No..!!
Baiklah saatnya aku yang menyatakan pernyataan
“ Begini begini..”
Sejenak ku lirik ayah, mencari dukungan. Hasilnya negative. Ayah hanya melirik sebentar kemudian senyam senyum. Baiklah. Ok.Ok. Musuh terkuat saat ini adalah uda, tapi ayah bisa menjadi kuda hitam di tengah acara “ pengkaderan kedewasaan “ ini. So, waspada. Ini jawaban juga sudah aku persiapkan sejak chating terakhir kemarin dengan ayah..
“ Begini uda.. Ayah, nenek..pak min.. mak ni.. Yayi ndak ada apa-apa dengan teman yayi itu ( sengaja disensor, hehe ). Sungguh ini. Yayi masih sama dengan sebelumnya, belum tertarik membicarakan dan berpikir tentang rasa yang yayi rasa itu rumit. Yayi masih anak uda ma ayah kok. Hanya kemarin itu diluar kendali yayi, sungguh..”
“ Dan jika rasa itu terjadi bukankah itu fitrah ya yah??? Trus umur yayi juga kan sudah bisa dimaklumi jika pernah berpikir tentang rasa itu. Yayi juga tahu bagaimana mengendalikan semua itu dan yayi rasa yayi ndak salah..”
( kalimat terakhir menggantung..)

“Emanag siapa yang bilang kalau yayi salah??”
Jlebbb..
Haduh bener, ayah bereaksi

“ Nenek juga rasa yayi ndak salah, hanya perlu dilindungi agar rasa itu tumbuh namun tidak merusak tanah tempatnya tumbuh dan mekar diwaktu yang indah..”
Haduh, tambah ini brrrrrrrrrrrrrrrbrrrrrrrrrr
“ Biasanya wanita selalu mengatakan yang sebaliknya terutama untuk melindungi harga dirinya...”

“ Kecuali yayi uda..”
“ Yakin??”
Uda mendekat. Tidaaaaakkkkkkkkk.
There are somethings,
that I guess I’ll never know
When you love someone,..” uda menyanyi lagi. Hadew
“ stop !!”

“henteu nanaon neng. manéh pan resep anak leutik, hayang boga adi. nikah waé, kawas anak mak ni..”
Mak ni ikut-ikutan haduh L
* sengaja tidak diterjemahkan :p

“Iya nanti uda deh yang ngomong ke ayah.., y ndak yah??”
“ ndak yah, itu ndak benar...”
“ Iya da, ayah besok main-main ke kampus mau lihat anaknya.. Pengen kenal”
Ayah terlihat menyebalkan kali ini. Semua tertawa, seneng. Puas puas???
Ayahhhhhhhhhhh kok gitu??????????? Jangan gitu yah...

Kemudian saat aku ingin mencoba menjelaskan kembali, zzztstsst...
Hp ku direbut uda,
“ wah ada sms dari..* tiiittttttttttttt, disensor “
“ cieeeeeeeeeee”
Kata mereka kompak, uda memberikan Hp ku kepada ayah, kemudian ke nenek kemudian ke uda lagi, semua tertawa. Semua tertawa. Aku menggos menggos mau merebut Hp. Ada sedikit kekesalan ku kepada anak itu. Haduh.. -_-“

Tetapi diam-diam aku bahagia. Kebersamaan yang sedikit ini menghadirkan tawa yang aku mau. Tertawa yang tidak menertawakan. 13 belas binar mata yang tersenyum. Sepasang milik Ayah, sepasang lagi milik Uda, sepasang selanjutnya milik nenek, sepasang lagi milik mak ni, sepasang kemudian milik pak min yang meskipun tidak ikut berkomentar tapi kurasa sudah cukup menyumbang tawa, dan 3 binar terakhir itu binar mata ku karena malam ini aku melihat uda tertawa lepas ( just info, uda adalah orang paling cool, tertawa adalah sebuah keajaiban hehehe ). Terimaksih y allah ^^

Di pinggir jendela, diantara bunga-bunga dalam pot dan dibawah langit hitam dengan 13 cahaya bintang plus segelas coklat hangat di tangan.. * coklat lagi hehe, awas gendut. Gendut :p

Mala mini aku terpaksa tidur dengan nenek dikamar yang pake’ genteng kaca ini. Hemm gara-gara lampu kamar mati, pantas tidak ada bintang, mala mini gerimis.
“ nek tidak ditutup saja ??”
Sambil menunjuk atap..
Nenek hanya tersenyum kemudian merebahkan tubunya di sampingku.
There are somethings,
that I guess I’ll never know
When you love someone,
you got to learn to let them go

When I dream about you,
that’s when everything’s alright,
you’re in my arms,
here next to me, fore~ver
When I dream about you,
“ nenek boleh yayi ganti lagunya??”
Nenek hanya tersenyum..
Hadewh dream about you_nya Stevie b L
Lagu lawas
Y sudah..

Sekarang sudah subuh, dan aku belum tidur. Selalu begini ketika menyangkut masalah anak ini. Haduh..
Ribet

But..
Nb : tak perlu hal besar yang membuatmu bahagia, tetapi hal-hal kecil yang menurutmu tak penting ternyata bisa membuat orang disekeliling mu tertawa bahagia adalah sebuah kebahagiaan besar. Setidaknya itu berlaku untukku ^^


2 komentar:

rizam mengatakan...

hal-hal kecil yang menurutmu tak penting ternyata bisa membuat orang disekeliling mu tertawa bahagia adalah sebuah kebahagiaan besar.
^^

Pramita Ayu mengatakan...

iya, bahwa hanya yang sesederhana itu. tak mahal, tapi berharga..

Posting Komentar

 

Copyright © Proud to be Muslimah. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert